Jumat, 09 Mei 2014

Contoh Kontrak Perkuliahan

Berbagi Pengalaman ketika pertama kali menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus di Jakarta. 
Maklum sebagai Dosen pemula, perlu mempersiapkan segala hal yang terkait dengan mahasiswa, belajar, tujuan dll, yang sangat banyak.. karena persiapan Dosen, bukan hanya menyiapkan materi berkualitas saja. tetapi bagaimana mendesain mahasiswa yang ingin dibentuk...
oke.. ini saya ambil dari berbagai sumber
KONTRAK PERKULIAHAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


PENDAHULUAN

Kontrak Perkuliahan ialah rancangan perkuliahan yang disepakati bersama antara dosen dan mahasiswanya. Kontrak Perkuliahan disusun oleh dosen yang lebih memahami apa yang diperlukan oleh mahasiswa dalam mata kuliah tersebut, yaitu yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan kurikulum program studi yang diikuti mahasiswa. Akan tetapi, begitu mahasiswa memilih atau mengambil mata kuliah tersebut, maka berlakulah kontrak perkuliahan antara dosen dan mahasiswa, dalam arti bahwa jelas tertulis mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selama 1 semester. Dengan demikian Kontrak Perkuliahan juga berfungsi sebagai alat monitor pelaksanaan proses belajar mengajar.

Istilah Kontrak Perkuliahan disepakati untuk digunakan pada pelaksanaan mata kuliah “kelas besar”  (lebih dari 20 orang mahasiswa). Untuk “kelas kecil” atau perkuliahan pada Program Pasca Sarjana digunakan istilah Kontrak Belajar yang lebih bersifat individual (ibarat dibuatkan pakaian yang “tailor-made” untuk masing-masing, bukan pakaian konveksi), karena dapat disusun sesuai dengan kebutuhan setiap mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa ikut menentukan isi Kontrak Belajar bersama dosen pengasuh mata kuliah.

Latar Belakang Kontrak Perkuliahan dan Kontrak Belajar didasari oleh teori mengenai Pendidikan Orang Dewasa, Belajar Mandiri dan Belajar Aktif. Oleh karena itu dalam modul ini mula-mula akan dibahas berbagai teori tersebut sebelum membicarakan isi Kontrak Perkuliahan.
 Tujuan Instruksional
Tujuan
Instruk-
sional
 
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa akan dapat :  menjelaskan peranan dan fungsi Kontrak Perkuliahan dalam proses belajar mengajar.
Secara khusus mahasiswa akan dapat :
1.     Menjelaskan pengertian, tujuan, tahap-tahap belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran orang  dewasa
2.     Menjelaskan pengertian, cara-cara dan peran belajar aktif dalam proses belajar mahasiswa
3.     Menjelaskan definisi, cara aplikasi belajar mandiri dan strategi belajar mandiri
4.     Menjelaskan pengertian kontrak perkuliahan dan hubungannya  dengan prinsip belajar mahasiswa dewasa
5.     Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kontrak perkuliahan
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Pendahuluan
Tujuan
 
Penda-
huluan
 
Sesuai dengan namanya, pendidikan orang dewasa merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi orang dewasa (bukan anak-anak). Pendidikan orang dewasa mempunyai pendekatan, ruang lingkup, tujuan maupun strategi yang berbeda dengan pendidikan untuk anak-anak. Pendidikan orang dewasa menitikberatkan pada belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat untuk mempelajari keterampilan yang dapat digunakan dalam mengarahkan diri sendiri. Di dalam menjalankan proses pendidikannya, orang dewasa lebih menyukai belajar dalam kondisi bebas, tidak begitu menyukai hafalan, lebih mengutamakan pemecahan masalah, dan hal-hal yang praktis.
Tujuan
Tujuan orang dewasa mengikuti pendidikan bervariasi. Ada yang bertujuan untuk promosi, naik pangkat, dan lain-lain. Ada yang mengikuti pendidikan untuk memperluas interaksi sosial antara sesama peserta atau memperdalam ilmu itu sendiri. Tujuan tersebut sangat menentukan proses belajar orang dewasa. Selain itu, proses belajar orang dewasa juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti faktor kebebasan, tanggung jawab, pengambilan keputusan sendiri, faktor pengarahan diri sendiri, faktor psikologis, faktor motivasi dan faktor fisik.
 Pengertian
Seringkali berbagai macam pertanyaan timbul sehubungan dengan ”pendidikan orang dewasa”, antara lain: apa itu pendidikan orang dewasa, siapa pendidik orang dewasa, siapa peserta pendidikan orang dewasa, apa maksud diadakannya pendidikan orang dewasa dan lain-lain. Banyak pakar telah menulis tentang pendidikan orang dewasa dan membuat banyak rumusan-rumusan mengenai hal itu sesuai dengan persepsi mereka masing-masing. Pada umumnya para ahli pendidikan memandang pendidikan orang dewasa sebagai salah satu jenis bentuk pendidikan yang pada hakikatnya berbeda dengan konsep pendidikan anak-anak di sekolah. Pendidikan orang dewasa mulai diorganisasikan secara sistematis sekitar tahun 1920. Pada saat itu pendidikan dirumuskan sebagai suatu proses yang menimbulkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat. Belajar bagi orang dewasa adalah bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk selalu bertanya dan mencari jawabannya.
 Perbedaan Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Anak-anak
Pendidikan orang dewasa berbeda dari pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan anak-anak akan berlangsung dalam bentuk asimilasi, identifikasi dan peniruan. Pendidikan anak-anak adalah proses pemberian dasar-dasar pengetahuan, pembentukan sikap mental dan moral serta pendidikan kewarganegaraan. Sedangkan pendidikan orang dewasa lebih menitikberatkan kemampuan untuk memecahkan problem-problem yang mereka alami dalam hidup mereka dan dalam masyarakat.
Kata ”Androgogik” berasal dari bahasa Yunani aner atau andr yang berarti orang (bukan anak) dan agogus berarti mengarahkan diri. Dengan demikian hasil pendidikan orang dewasa adalah lulusan (orang dewasa) sebagai sasaran pendidikan yang dapat mengarahkan diri sendiri dan menjadi guru untuk dirinya sendiri.

Pendidikan orang dewasa merupakan proses ketika seseorang, dalam waktu tertentu, mengikuti pendidikan secara teratur berdasarkan pada kebutuhannya untuk memecahkan masalah diri sendiri atau masyarakat karena adanya perubahan-perubahan informasi, pengetahuan, atau keterampilan-keterampilan, penghayatan dan sikap-sikap. Menurut UNESCO (1976), pendidikan orang dewasa adalah proses pendidikan yang diorganisasikan isinya, tingkatannya dan metodenya secara formal maupun nonformal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, mendapatkan keterampilan dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga pembangunan yang mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial dan budaya.

Perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa mempunyai implikasi yang penting pada proses belajar-mengajar. Jika dilihat dari faktor usia, yang berumur di bawah 16 tahun dikategorikan sebagai anak-anak, sementara orang dewasa adalah mereka yang berumur 16-18 tahun atau lebih. Beberapa peneliti juga menggolongkan orang dewasa ke dalam beberapa kategori yang lebih rinci. Selain dilihat dari faktor usia, pengertian orang dewasa dapat dilihat juga dari segi psikologis dan biologis. Seseorang dikatakan telah dewasa secara psikologis karena ia sudah dapat mengarahkan diri sendiri, tidak terikat pada orang lain, dapat bertanggungjawab terhadap segala tindakannya, mandiri serta dapat mengambil keputusan sendiri. Sementara jika dilihat dari segi biologis, seseorang dikatakan dewasa apabila yang bersangkutan telah memperlihatkan tanda-tanda kelamin sekunder. Pada pria ditandai dengan tumbuhnya ”jakun”, suara berubah menjadi besar dan berat, dan tumbuhnya bulu-bulu di tubuhnya, seperti kumis, jenggot, cambang, bulu dada dan sebagainya. Pada wanita ditandai dengan terjadinya menstruasi, tumbuhnya payudara, dan sebagainya.
Definisi Pendidikan Orang Dewasa
Dari beberapa rumusan tersebut, disimpulkan bahwa pendidikan orang dewasa meliputi bentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh pria dan wanita dewasa sesuai dengan minat dan kebutuhannya pada tingkatan kemampuan dan pengetahuan yang berbeda-beda untuk mendukung perubahan peranan serta tanggung jawab dalam kehidupannya. Dengan demikian, proses instruksional di universitas termasuk salah satu bentuk pendidikan orang dewasa, dengan asumsi bahwa mahasiswa dianggap sebagai orang dewasa.


Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
Tujuan utama dari pendidikan mahasiswa sebagai orang dewasa adalah untuk membantu setiap mahasiswa sebagai orang dewasa, untuk mengembangkan diri melalui pendidikan. Tidak ada satu sistem pendidikan orang dewasa yang dapat memenuhi semua kebutuhan belajar dan keinginan mahasiswa. Sekali pun demikian tidak tertutup kemungkinan terdapat usaha-usaha untuk membantu setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensi (kemampuan) yang mereka miliki sebaik mungkin.

Perkembangan Mahasiswa
Melalui pendidikan orang dewasa, dosen diharapkan mampu mendorong perkembangan mahasiswa ke arah tiga hal, yaitu :
a.   Membangkitkan semangat mahasiswa;
b.   Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar dapat berbuat seperti diperbuat orang lain;
c.   Memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menolak atau menerima hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan mereka.

Pencapaian ketiga aspek ini mengacu pada pencapaian rasa percaya diri dan kemampuan hidup mandiri sesuai dengan status seseorang dalam masyarakat. Ketiga aspek tersebut membebaskan orang dari kebodohan agar tidak diperlakukan sebagai robot yang pasif dan yang hanya melaksanakan perintah tanpa berpikir. Sebaliknya mahasiswa diharapkan menjadi manusia kreatif, sensitif, sadar, dapat menjadi anggota masyarakat yang berperan aktif dalam proses pembangunan. Ketiga aspek tersebut merupakan bekal pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang menjadi tujuan akhir pendidikan orang dewasa yang diselenggarakan oleh berbagai institusi. Ketiga aspek itu adalah tujuan akhir dari suatu pendidikan di lembaga pendidikan tinggi.
oke.. bersambung dulu ya.. masih banyak yang perlu di post.. kritik dan share ya..^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar