Berbagi Pengalaman ketika pertama kali menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus di Jakarta.
Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa akan dapat : menjelaskan
peranan dan fungsi Kontrak Perkuliahan dalam proses belajar mengajar.
Pengertian
Perbedaan Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Anak-anak
Maklum sebagai Dosen pemula, perlu mempersiapkan segala hal yang terkait dengan mahasiswa, belajar, tujuan dll, yang sangat banyak.. karena persiapan Dosen, bukan hanya menyiapkan materi berkualitas saja. tetapi bagaimana mendesain mahasiswa yang ingin dibentuk...
oke.. ini saya ambil dari berbagai sumber
KONTRAK PERKULIAHAN DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
PENDAHULUAN
Kontrak
Perkuliahan ialah rancangan perkuliahan yang disepakati bersama antara dosen
dan mahasiswanya. Kontrak Perkuliahan disusun oleh dosen yang lebih memahami
apa yang diperlukan oleh mahasiswa dalam mata kuliah tersebut, yaitu yang
sesuai dengan tuntutan kebutuhan kurikulum program studi yang diikuti
mahasiswa. Akan tetapi, begitu mahasiswa memilih atau mengambil mata kuliah
tersebut, maka berlakulah kontrak perkuliahan antara dosen dan mahasiswa, dalam
arti bahwa jelas tertulis mengenai tugas dan tanggungjawab masing-masing dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar selama 1 semester. Dengan demikian Kontrak
Perkuliahan juga berfungsi sebagai alat monitor pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Istilah Kontrak
Perkuliahan disepakati untuk digunakan pada pelaksanaan mata kuliah “kelas
besar” (lebih dari 20 orang mahasiswa).
Untuk “kelas kecil” atau perkuliahan pada Program Pasca Sarjana digunakan
istilah Kontrak Belajar yang lebih bersifat individual (ibarat dibuatkan
pakaian yang “tailor-made” untuk masing-masing, bukan pakaian konveksi), karena
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan setiap mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa
ikut menentukan isi Kontrak Belajar bersama dosen pengasuh mata kuliah.
Latar Belakang Kontrak Perkuliahan
dan Kontrak Belajar didasari oleh teori mengenai Pendidikan Orang Dewasa,
Belajar Mandiri dan Belajar Aktif. Oleh karena itu dalam modul ini mula-mula
akan dibahas berbagai teori tersebut sebelum membicarakan isi Kontrak
Perkuliahan.
|
Secara khusus mahasiswa akan dapat
:
1.
Menjelaskan pengertian, tujuan, tahap-tahap belajar dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran orang dewasa
2.
Menjelaskan pengertian, cara-cara dan peran belajar
aktif dalam proses belajar mahasiswa
3.
Menjelaskan definisi, cara aplikasi belajar mandiri dan
strategi belajar mandiri
4.
Menjelaskan pengertian kontrak perkuliahan dan
hubungannya dengan prinsip belajar
mahasiswa dewasa
5.
Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kontrak
perkuliahan
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Pendahuluan
|
|
Sesuai dengan namanya, pendidikan orang
dewasa merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi orang dewasa (bukan
anak-anak). Pendidikan orang dewasa mempunyai pendekatan, ruang lingkup, tujuan
maupun strategi yang berbeda dengan pendidikan untuk anak-anak. Pendidikan
orang dewasa menitikberatkan pada belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat
untuk mempelajari keterampilan yang dapat digunakan dalam mengarahkan diri
sendiri. Di dalam menjalankan proses pendidikannya, orang dewasa lebih menyukai
belajar dalam kondisi bebas, tidak begitu menyukai hafalan, lebih mengutamakan
pemecahan masalah, dan hal-hal yang praktis.
Tujuan
Tujuan
orang dewasa mengikuti pendidikan bervariasi. Ada yang bertujuan untuk promosi,
naik pangkat, dan lain-lain. Ada yang mengikuti pendidikan untuk memperluas
interaksi sosial antara sesama peserta atau memperdalam ilmu itu sendiri.
Tujuan tersebut sangat menentukan proses belajar orang dewasa. Selain itu,
proses belajar orang dewasa juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti faktor
kebebasan, tanggung jawab, pengambilan keputusan sendiri, faktor pengarahan
diri sendiri, faktor psikologis, faktor motivasi dan faktor fisik.
Seringkali
berbagai macam pertanyaan timbul sehubungan dengan ”pendidikan orang dewasa”,
antara lain: apa itu pendidikan orang dewasa, siapa pendidik orang dewasa,
siapa peserta pendidikan orang dewasa, apa maksud diadakannya pendidikan orang
dewasa dan lain-lain. Banyak pakar telah menulis tentang pendidikan orang
dewasa dan membuat banyak rumusan-rumusan mengenai hal itu sesuai dengan
persepsi mereka masing-masing. Pada umumnya para ahli pendidikan memandang
pendidikan orang dewasa sebagai salah satu jenis bentuk pendidikan yang pada
hakikatnya berbeda dengan konsep pendidikan anak-anak di sekolah. Pendidikan
orang dewasa mulai diorganisasikan secara sistematis sekitar tahun 1920. Pada
saat itu pendidikan dirumuskan sebagai suatu proses yang menimbulkan keinginan
untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat. Belajar bagi
orang dewasa adalah bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk selalu bertanya
dan mencari jawabannya.
Pendidikan
orang dewasa berbeda dari pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan
anak-anak akan berlangsung dalam bentuk asimilasi, identifikasi dan peniruan.
Pendidikan anak-anak adalah proses pemberian dasar-dasar pengetahuan,
pembentukan sikap mental dan moral serta pendidikan kewarganegaraan. Sedangkan
pendidikan orang dewasa lebih menitikberatkan kemampuan untuk memecahkan
problem-problem yang mereka alami dalam hidup mereka dan dalam masyarakat.
Kata ”Androgogik”
berasal dari bahasa Yunani aner atau andr yang berarti orang
(bukan anak) dan agogus berarti mengarahkan diri. Dengan demikian hasil
pendidikan orang dewasa adalah lulusan (orang dewasa) sebagai sasaran
pendidikan yang dapat mengarahkan diri sendiri dan menjadi guru untuk dirinya
sendiri.
Pendidikan
orang dewasa merupakan proses ketika seseorang, dalam waktu tertentu, mengikuti
pendidikan secara teratur berdasarkan pada kebutuhannya untuk memecahkan
masalah diri sendiri atau masyarakat karena adanya perubahan-perubahan
informasi, pengetahuan, atau keterampilan-keterampilan, penghayatan dan
sikap-sikap. Menurut UNESCO (1976), pendidikan orang dewasa adalah proses
pendidikan yang diorganisasikan isinya, tingkatannya dan metodenya secara
formal maupun nonformal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di
sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan,
mendapatkan keterampilan dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga
pembangunan yang mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial
dan budaya.
Perbedaan
antara anak-anak dan orang dewasa mempunyai implikasi yang penting pada proses
belajar-mengajar. Jika dilihat dari faktor usia, yang berumur di bawah 16 tahun
dikategorikan sebagai anak-anak, sementara orang dewasa adalah mereka yang
berumur 16-18 tahun atau lebih. Beberapa peneliti juga menggolongkan orang
dewasa ke dalam beberapa kategori yang lebih rinci. Selain dilihat dari faktor
usia, pengertian orang dewasa dapat dilihat juga dari segi psikologis dan
biologis. Seseorang dikatakan telah dewasa secara psikologis karena ia sudah
dapat mengarahkan diri sendiri, tidak terikat pada orang lain, dapat
bertanggungjawab terhadap segala tindakannya, mandiri serta dapat mengambil
keputusan sendiri. Sementara jika dilihat dari segi biologis, seseorang
dikatakan dewasa apabila yang bersangkutan telah memperlihatkan tanda-tanda
kelamin sekunder. Pada pria ditandai dengan tumbuhnya ”jakun”, suara berubah
menjadi besar dan berat, dan tumbuhnya bulu-bulu di tubuhnya, seperti kumis,
jenggot, cambang, bulu dada dan sebagainya. Pada wanita ditandai dengan
terjadinya menstruasi, tumbuhnya payudara, dan sebagainya.
Definisi Pendidikan Orang Dewasa
Dari beberapa rumusan tersebut, disimpulkan bahwa pendidikan
orang dewasa meliputi bentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh pria dan
wanita dewasa sesuai dengan minat dan kebutuhannya pada tingkatan kemampuan dan
pengetahuan yang berbeda-beda untuk mendukung perubahan peranan serta tanggung
jawab dalam kehidupannya. Dengan demikian, proses instruksional di universitas
termasuk salah satu bentuk pendidikan orang dewasa, dengan asumsi bahwa
mahasiswa dianggap sebagai orang dewasa.
Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
Tujuan
utama dari pendidikan mahasiswa sebagai orang dewasa adalah untuk membantu
setiap mahasiswa sebagai orang dewasa, untuk mengembangkan diri melalui
pendidikan. Tidak ada satu sistem pendidikan orang dewasa yang dapat memenuhi
semua kebutuhan belajar dan keinginan mahasiswa. Sekali pun demikian tidak
tertutup kemungkinan terdapat usaha-usaha untuk membantu setiap mahasiswa untuk
mengembangkan potensi (kemampuan) yang mereka miliki sebaik mungkin.
Perkembangan Mahasiswa
Melalui
pendidikan orang dewasa, dosen diharapkan mampu mendorong perkembangan
mahasiswa ke arah tiga hal, yaitu :
a. Membangkitkan
semangat mahasiswa;
b. Memberikan
kemampuan kepada mahasiswa agar dapat berbuat seperti diperbuat orang lain;
c. Memberi
kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menolak atau menerima hal-hal yang
berhubungan dengan perkembangan mereka.
Pencapaian ketiga aspek ini mengacu pada pencapaian rasa
percaya diri dan kemampuan hidup mandiri sesuai dengan status seseorang dalam
masyarakat. Ketiga aspek tersebut membebaskan orang dari kebodohan agar tidak
diperlakukan sebagai robot yang pasif dan yang hanya melaksanakan perintah
tanpa berpikir. Sebaliknya mahasiswa diharapkan menjadi manusia kreatif,
sensitif, sadar, dapat menjadi anggota masyarakat yang berperan aktif dalam
proses pembangunan. Ketiga aspek tersebut merupakan bekal pengetahuan dan
keterampilan serta sikap yang menjadi tujuan akhir pendidikan orang dewasa yang
diselenggarakan oleh berbagai institusi. Ketiga aspek itu adalah tujuan akhir
dari suatu pendidikan di lembaga pendidikan tinggi.
oke.. bersambung dulu ya.. masih banyak yang perlu di post.. kritik dan share ya..^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar